Minggu, 06 Desember 2009

BEC dan Singkong Gajah


PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PERTANIAN SINGKONG GAJAH OLEH BORNEO ENVIRONMENTAL COMMUNITY DI DESA SALOK API DARAT

Oleh : NITA ANGGRAINI

Kegagalan proyek pemerintah dalam memberdayakan masyarakat melalui perluasan perkebunan kelapa sawit dan tanaman jarak pagar menimbulkan kekecewaan yang sangat mendalam pada masyarakat. Sehingga lahan yang mereka miliki di sia – siakan karena hanya mampu merugikan masyarakat. Oleh karena itu Lembaga Swadaya Masyarakat Borneo Environmental Community melakukan upaya – upaya pemberdayaan masyarakat melalui pertanian singkong gajah agar masyarakat mampu meningkatkan kesejahteraan mereka melalui potensi atau sumber daya yang dimiliki oleh masyarakat.

Untuk mengungkap permasalahan tersebut secara menyeluruh dan mendalam, penelitian ini menggunakan analisis fenomenologi yang bersifat deskriptif, yakni menganalisis upaya pemberdayaan masyarakat oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Borneo Environmental Community, dan sejauh mana dampak kegiatan tersebut bagi kehidupan masyarakat desa salok Api Darat dalam upaya meningkatkan keswadayaan masyarakat melalui pertanian singkong gajah.

Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam meningkatkan keswadayaan masyarakat melalui pertanian singkong gajah, LSM Borneo Environmental Community telah mengupayakan untuk menyentuh kesadaran masyarakat dalam pengoptimalan lahan kritis / lahan tidur milik masyarakat untuk kesejahteraan hidup mereka. Kegiatan merubah pola pikir atau (mind set) dan menumbuhkan kesadaran masyarakat, dilakukan oleh pihak LSM Borneo Environmental Community melalui pengorganisasian masyarakat, yakni melalui kelompok petani singkong gajah, melakukan proses pendampingan, pembinaan, dan pelatihan. Dampak yang terjadi pada masyarakat setelah adanya program pemberdayaan masyarakat melalui pertanian singkong gajah oleh LSM Borneo Environmental Community adalah bahwa masyarakat yang diberdayakan mulai mau berfikir untuk mengoptimalkan lahan kritis atau lahan tidur yang mereka miliki untuk kesejahteraan dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat.

Berdasarkan masalah dan kesimpulan tersebut, penelitian ini belum menjawab lebih jauh bagaimana tanggapan masyarakat mengenai kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui pertanian singkong gajah di desa Salok Api Darat. Oleh karena itu kiranya tema ini dapat dijadikan masalah pada penelitian berikutnya.

Sumber : http://digilib.sunan-ampel.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptiain--nitaanggra-8040

2 komentar:

  1. Salam kenal selalu,kami siap berbagi tentang singkong gajah soalnya kami dah menanam 20 hektar singkong gajah,untuk info lebih lanjut hubungi saya di no ini 081347171474

    BalasHapus
  2. salam,

    8 bulan yg lalu kami beli bibit singkong gajah dari seorang kawan, per stek 20 cm rp 3.000.

    setelah kami panen, kenapa kami diminta royalti bibit ya? katanya buat pak Prof Ristono.

    sy ingin konfirmasi ke pak Ristono, apa ada alamat email atau nmr tlphn yg bisa kami akses ya?

    kami adalah komonitas Tunas Merapi, sebuah komonitas peduli penghijauan/kelestarian Gunung Merapi di Magelang, jawa tengah

    herlambang
    gaharu.foresta@gmail.com

    BalasHapus